Banyuwangi Berinovasi Dengan Menggelar Festival Peralatan Masak Yaitu FESTIVAL DANDANG SEWU

BANYUWANGI – majalahglobal.com : Banyuwangi Festival (B-Fest) kali ini menghadirkan even anyar yang diangkat dari potensi masyarakat sebagai agenda dalam rangka pengembangan pariwisata daerahnya. Even tersebut adalah Festival Dandang Sewu (seribu dandang) yang digelar di Dusun Tegal Pakis, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru(4/8). Festival tesebut memamerkan deretan puluhan penjual dengan aneka peralatan masak.

Beragam peralatan memasak menjadi produk utama yang dihasilkan warga mulai dandang, panci, wajan, tudung saji, gelas, sutil, hingga oven kue. Aneka ragam peralatan masak itupun ditampilkan menjadi background yang menarik, menyatu dengan pesona view pegunungan yang indah pada panggung festival. Ribuan masyarakat memenuhi area festival dandang sewu yang berlangsung di areal persawahan Dusun Tegal Pakis, atau yang biasa dikenal dengan Kampung Sayangan. Mereka sangat antusias mengikuti festival yang mengangkat potensi desa sekaligus salah satu sumber mata pencaharian warga setempat, yakni kerajinan peralatan masak.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, “Festival ini sebagai salah satu cara mempromosikan potensi warga Kalibaru sebagai pengrajin peralatan masak yang sudah berlangsung puluhan tahun. Kecamatan Kalibaru selama ini telah menjadi sentra kerajinan alat masak berbahan dasar aluminium dan stainless steel di Banyuwangi. Ini pertama kalinya festival dandang sewu digelar.”

Dan Bupati Anas juga menambahkan, “Ini adalah bentuk kami untuk mendukung adanya desa-desa yang mandiri dan berdaya seperti ini. Disini hampir seluruh warganya jadi pengrajin peralatan dapur, menarik sekali. Kami akan mendorong agar produk-produk mereka bisa mendapatkan pasar yang lebih luas. Salah satunya, kita kenalkan produknya melalui festival semacam ini. Kami akan terus menggelar even untuk mengangkat potensi desa di Banyuwangi untuk meningkatkan daya saing dan memajukan warga setempat.”

Sejak 1970-an, Kampung  Sayangan dikenal sebagai rumahnya pengrajin dandang. Dari semula hanya ada 2 pengrajin, kini sudah ada 34 pengrajin dengan kerajinan peralatan dapur yang beragam. Kualitasnya yang bagus, membuat produk khas Sayangan ini banyak diminati masyarakat. Bahkan, telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya, wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Irianjaya.

Toko toko yang berada di pinggir jalan nasional tersebut menjadi etalase sekaligus lokasi jual beli aneka peralatan masak para pengrajin. Salah satu pemilik toko yang juga pengrajin peralatan masak, Mulisab (45) mengatakan, “Dari sejak kakek saya, sudah menjadi pembuat dan penjual peralatan masak. Saya sendiri meneruskan dari bapak saya. Dirinya merupakan generasi ketiga yang membuat sekaligus menjual aneka peralatan masak. Keluarga besar bapak Mulisab sudah menggeluti profesi ini selama lebih dari 60 tahun. Selain menjual produknya di Banyuwangi dan daerah sekitar, dia juga pernah mengirim produknya ke beberapa daerah di luar Jawa.”

Pak Musalib menambahkan, “Alhamdulillah semua kebutuhan terpenuhi dari membuat dan menjual peralatan masak. Waktu hari raya kemarin omset saya sampai Rp 30 juta dalam waktu tujuh hari. Selama ini pmsetnya perbulan rata-rata Rp. 1-2 juta. Namun khusus di momen hari raya omset itu bisa naik hingga puluhan kali lipat.” Dan dari hasil berjualan peralatan masak itulah, dia bisa menyekolahkan dua putrinya, yang paling besar di bangku kuliah dan yang kecil di pondok pesantren.

Dan selain semua itu Festival ini juga dimeriahkan beragam acara. Mulai pameran beragam produk sayangan, lomba mewarnai siswa TK, seni tari kreasi dandang, dan kesenian jaranan yang akan dibawakan  500 pelajar. (Andi)

Exit mobile version