Walikota Surabaya Berpesan Jaga Kebersamaan dan Persatuan

SURABAYA – MG : Ribuan peserta menyemarakkan Festival Rujak Uleg 2017 yang digelar Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-724 Kota Surabaya di kawasan Kembang Jepun, Minggu.
     
“Baru sekali ini saya melihat langsung Festival Rujak Uleg. Cukup ramai karena sepanjang Jalan Kya-Kya dipadati pengunjung,” kata salah satu pengunjung, Yanti warga Kenjeran saat di lokasi Festival Rujak Uleg.
    
Yanti berharap acara tahunan itu bisa terus digelar oleh Pemkot Surabaya. “Agar tidak membosankan tiap tahun harus ada inovasi. Saya kira kali ini sudah bagus,” katanya. Festival Rujak Uleg Surabaya 2017 lebih semarak karena pesertanya lebih banyak. Bila tahun 2016 pesertanya 1.300, sekarang ini pesertanya sekitar 1.500 peserta. Selain itu, ada 300 grup dan setiap grup terdiri dari lima orang.
     
Peserta Festival Rujak Uleg berasal dari kelurahan/kecamatan sebanyak 160 grup, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya sebanyak 30 grup, peserta umum kurang lebih 53 grup, peserta dari hotel kurang lebih 28 grup, serta tamu kehormatan dari dalam dan luar negeri kurang lebih 24 grup.
     
Sementara itu, salah satu perwakilan peserta Festival Rujak Uleg dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya, Suharto Wardoyo mengaku senang bisa terus berpartisipasi di acara tersebut.  “Alhamdulillah juga, Dispendukcapil Surabaya kali ini masuk 60 besar,” kata Suharto Wardoyo.
     
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada warga Kota Pahlawan agar tetap menjaga warisan budaya para pendahulu dan tetap mengedepankan kebersamaan dan persatuan antarwarga. “Sebagai anak cucu pejuang, mari teladani para pejuang meski berbeda tapi satu. Kita bisa menjaga kebersamaan dan persatuan,” kata Tri Rismaharini saat memberikan sambutan.
     
Risma mengajak warga Surabaya agar perayaan Hari Ulang Tahun ke-724 Kota Surabaya menjadi momentum untuk mempererat kebersamaan antarwarga. Di usia yang sudah sangat matang, wali kota mengibaratkan Surabaya sudah terbang.
     
Untuk itu, lanjut dia, pantang untuk kembali turun hanya karena mengungkit-ungkit perbedaan yang memicu perpecahan. Justru, warga Kota Pahlawan harus bersama menjaga situasi kota, serta terus bekerja keras dan terus belajar demi masa depan yang lebih baik.
     
“Mari menjadikan Surabaya sebagai contoh tidak ada pertentangan dan permusuhan. Kalau Surabaya damai, kita semua mudah cari makan, sekolah dan berusaha,” katanya.
     
Di sisi lain, Risma mengatakan rujak uleg merupakan bagian dari warisan budaya para pendahulu di bidang kuliner. Dengan demikian, digelarnya Festival Rujak Uleg untuk mengingatkan masyarakat Surabaya, utamanya generasi muda, bahwa Surabaya memiliki kuliner legendaris yang tidak boleh dilupakan.
    
“Festival ini untuk mengenang dan menjaga budaya kita. Salah satunya rujak uleg. Mungkin anak-anak kita tidak tahu. Kita bangkitkan lagi bahwa kita punya kekayaan luar biasa di bidang kuliner, yakni rujak uleg,” kata wali kota. (Dhonna/Jay)
Exit mobile version