Pangdam: Prajurit TNI Siaga di Lokasi Bencana

SURABAYA – MP : Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI I Made Sukadana memastikan prajuritnya siaga di lokasi-lokasi yang menjadi rawan bencana di sejumlah daerah di Jawa Timur.  “Di manapun lokasinya, prajurit akan selalu ada siap siaga membantu warga yang menjadi korban bencana alam,” ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (6/10).
     
Menurut dia, sudah menjadi kewajiban bagi TNI untuk membantu masyarakat sipil, khususnya dalam bidang bencana karena personel-personelnya yang sudah tersebar di seluruh daerah.  “Prajurit kami ada di seluruh daerah dan di pelosok-pelosok sehingga kapanpun selalu siap,” ucap jenderal bintang dua tersebut.
    
Selama ini, kata dia, TNI telah dan akan terus memberikan sumbangsihnya kepada bangsa dan negara, baik melalui Operasi Militer Perang (OMP) atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
    
Khusus dalam tugas OMSP, lanjut dia, berbagai tugas telah dilakukan prajurit TNI dengan berbagai yang melebihi panggilan tugas.  “Tugas-tugas tersebut merupakan refleksi prestasi dan kinerja optimal yang dipersembahkan TNI kepada rakyat Indonesia, seperti penanggulangan kebakaran hutan, maupun bantuan kepada korban bencana alam,” katanya.
    
Sebelumnya, sejumlah wilayah di Jatim terdapat berbagai bentuk bencana, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya.
    
Lokasinya antara lain banjir merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Ponorogo akibat luapan air Sungai Kepean, kemudian di Jombang, puluhan rumah warga rusak akibat hujan deras disertai angin puting beliung.
   
Berdasarkan data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, intensitas angin bulan Oktober ini akan lebih kencang dibanding bulan-bulan sebelumnya sehingga masyarakat harus mewaspadainya.
Pembinaan
Pada bagian lain, Pangdam menjelaskan pihak Kodam V Brawijaya menyiapkan pembinaan kepada para prajurit yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan menyerahkannya ke satuan masing-masing.  “Kami upayakan para prajurit yang menjadi pengikut dibina agar mereka kembali seperti biasanya, tidak menjadi pengikut lagi,” ujar I Made Sukadana.
    
Pihaknya mengaku telah mencari tahu informasi dan data terkait siapa saja prajurit atau anak buahnya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng di Padepokan di Probolinggo tersebut.  Selain itu, orang nomor satu di jajaran TNI AD se-Jatim tersebut memastikan prajurit aktif yang terlibat dengan Dimas Kanjeng hanya sebagai pengikut, dan tak termasuk sebagai salah satu pelaku yang disangkakan melakukan tindakan kriminal.
    
“Yang prajurit aktif hanya berstatus pengikut, tidak lebih. Sedangkan, yang terlibat langsung ternyata sudah bukan menjadi anggota TNI atau purnawirawan,” ucapnya.
     
Oleh karena itu, kata dia, ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian terkait penanganannya karena sudah tak menjadi tanggung jawab Kodam.  “Kalau yang terlibat itu urusan polisi karena sudah berstatus mantan. Kami serahkan sesuai hukum berlaku,” kata jenderal bintang dua tersebut.
    
Exit mobile version