Banjir, Jalur Surabaya-Malang Lumpuh

SIDOARJO – MG : Hujan yang mengguyur kawasan Sidoarjo beberapa hari ini mengakibatkan sejumlah titik mengalami banjir. Bahkan di Jalan Raya Porong sepanjang tanggul kolam lumpur Lapindo tergenang air hingga mencapai satu meter. Genangan itu membuat lumpuh jalan provinsi Surabaya-Malang, Jumat (12/2).
    
Dari pantauan media ini, mobil ataupun motor dialihkan oleh pihak kepolisian. Pengendara harus melintas di jalan jalur alternatif Porong, melewati jalur Japanan, Pasuruan.
    
Paling parah di depan tanggul kolam penampungan lumpur lapindo, yang panjangnya sekitar 1 kilometer terlihat seperti lautan, karena genangan air mencapai satu meter.
    
Jalur perlintasan kereta api juga parah, ketinggian air mencapai sekitar 60 centimeter hingga 70 centimeter. Sedangnya sisi kanan dan kirinya mencapai 1,2 meter.
    
Sejak Kamis malam, beberapa motor mogok. Jumat pagi genangan air belum surut, terpantau dua truk juga terjebak di tengah banjir.
    
Selain jalur utama Jalan Raya Porong yang ditutup, akses jalan alternatif, yang melintas di jalan Ketapang menuju Malang juga ditutup warga karena ketinggian air  50 centimeter.
    
“Karena volume air semakin meninggi, maka semua kendaraan baik dari Malang maupun Surabaya kami alihkan ke Jalur Arteri Porong semua,” kata Kanit Regident Polres Sidoarjo, Tony Setiawan, yang ikut mengatur lalu lintas kendaraan, Kamis malam, 11 Februari 2016.
    
Sementara itu Humas Badan Penangguangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Hengki Listria Adi mengaku genangan air yang menutupi jalan dan rel kereta disebabkan intensitas hujan tinggi, luapan Sungai Ketapang, serta pengaruh adanya perbaikan jalan tol.
    
Untuk mengatasi masalah itu, Hengki mengaku sejak siang kemarin pihaknya telah mengoperasikan sejumlah mesin pemompa untuk menyedot air ke dalam tanggul kolam lumpur. “Sejak siang kami sudah operasikan beberapa mesin pompa di sejumlah titik tanggul,” ujarnya.
    
Pengoperasian mesin pompa juga digunakan untuk mengurangi genangan air rumah warga di dekat tanggul. Rumah warga yang tergenang banjir adalah Gempolsari. Desa yang berada di utara tanggul itu merupakan salah satu desa yang menjadi langganan banjir saat musim hujan datang.
KA Tertahan
Humas Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan sampai saat ini sudah ada dua kereta yang dibatalkan, dua yang rutenya dialihkan, dan empat kereta api yang tertahan.
    
“Empat kereta yang tertahan ada di Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo,” kata Suprapto, Jumat, 12 Februari 2016.
     
Kereta yang tertahan di Stasiun Bangil adalah Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya dan Penataran jurusan Blitar- Surabaya. Sedangkan di Stasiun Sidoarjo ada kereta Mutiara Timur jurusan Gubeng Surabaya-Banyuwangi dan Jayabaya jurusan Pasar Senin Jakarta- Malang.
     
Perjalanan kereta ke sejumlah rute bahkan dibatalkan, yaitu kereta Penataran jurusan Surabaya-Malang dan Bima jurusan Surabaya-Malang dan Blitar. Adapun kereta api yang dialihkan rutenya adalah kereta api Penataran jurusan Surabaya-Malang dan Doho jurusan Malang-Surabaya.
    
Dua kereta itu jalurnya dialihkan dari Stasiun Gubeng Surabaya-Mojokerto-Blitar-Malang-Bangil dan begitu arah sebaliknya.
    
“Untuk penumpang kereta api yang tertunda, kami telah mengalihkan dengan menggunakan tranportasi bus” ujarnya.
    
PT KAI menyediakan 19 unit bus untuk memindahkan penumpang. Lima bus di Stasiun Gubeng Surabaya, 10 bus di Stasiun Sidoarja, dan 4 bus di Stasiun Bagil.
    
Selain menganggu perjalanan kereta api, genangan air di Jalan Raya Porong sekitar 50 sentimeter itu juga membuat jalan provinsi Surabaya-Malang lumpuh. Akibatnya, kendaraan yang akan menuju ke Surabaya maupun Malang dialihkan ke Jalur Arteri Porong.
Pekerjaan Rumah
Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebutkan, bencana banjir yang melanda wilayah Sidoarjo merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diatasi. Bahkan pihaknya menyiapkan untuk evakuasi bagi masyarakat yang tempat tinggalnya rawan bencana. Baik banjir maupun longsor.
    
“Tadi kita sudah menghubungi H Saiful Ilah (bupati terpilih) terkait penanganan longsor yang ada di wilayahnya. Insyaallah dalam waktu dekat harus ada penanganan, mulai dari skala kecil hingga skala besar,” papar Gus Ipul, Jumat (12/2) pasca menghadiri acara di Perumahan Istana Mentari.
    
Dalam jangka pendek, lanjut Gus Ipul, akan dilakukan penutupan Dam, dan evakuasi warga yang tempat tinggalnya tergenang banjir. Sedangkan untuk jangka panjangnya, akan dilakukan pengerukan sungai, atau dibuatkan busem dan sudetan untuk mengurangi intensitas air yang semakin menggenangi sidoarjo.
(Dhonna)

Berita Majalah Global Edisi 053, Februari 2016 :

Banjir, Jalur Surabaya-Malang Lumpuh
Presiden Lantik 7 Gubernur
DBD di Blitar Membludak, Rumah Sakit Kewalahan
Dinkes Kabupaten Blitar Belum Menemukan Warga Terjangkit Virus Zika
Bupati Tulungagung Adakan Pengadaan Pompa
Bupati Tulungagung Buka Sosialisasi Barang dan Jasa BLUD RSUD Dr. Iskak
Walikota Mojokerto: PUSYAR Bisa Mewujudkan Perekenomian yang Berkeadilan dan Berbasis Syariah

Exit mobile version